Juli 26, 2009

Uang Bukan Segalanya

Menurut beberapa marketing online, “Uang memegang peranan penting dalam urusan dunia. Uang adalah segala-galanya, dengan uang kita bisa membeli semua yang ada di bumi ini, bahkan banyak yang menggunakan uang untuk mengatur hidup orang lain. Untuk menjadi sukses itu susah, apa lagi untuk orang yang hidup dari kalangan bawah, butuh kerja keras untuk mewujudkan mimpi sukses agar menjadi kenyataan”.

Dalam urusan dunia, saya pikir ungkapan tentang uang seperti itu memang sering terbukti. Ribuan hal positif terjadi karena uang, misalnya orang banyak punya uang kemudian menyumbangkan uangnya untuk membuat yayasan yang membantu anak-anak miskin di Afrika, orang punya uang yang menciptakan lapangan kerja. Saya pun sering dimudahkan oleh uang, semisal ketika uang sedang sangat tipis kebetulan perlu untuk biaya rumah sakit, maka sodara-sodara saya yang punya uang meminjamkan uang terlebih dahulu kepada saya untuk saya bayar kemudian.

Pernah juga saya membaca sebuah posting di milinglist, saya lupa di mana. Penulis mengatakan: “Saya tidak habis pikir terhadap orang yang mengatakan bahwa uang itu tidak penting. Bagaimana dengan Anda? Jika Anda mengatakan uang itu tidak penting, lebih baik uang Anda kirimkan kepada saya, karena bagi saya uang tersebut penting”. :)

Dalam pikiran sederhana saya, uang itu adalah sebuah alat tukar yang dapat mempermudah hidup dalam masyarakat. Kalau kita punya banyak hal lain yang dapat ditukar dengan uang secara mudah. Misalnya kita punya ilmu, mengajar dan dapat penghasilan. Atau, punya space di blog kita yang kemudian dapat ditukar dengan uang karena space tersebut laku dipesan orang. Atau kita punya harga lainnya yang dapat ditukar dengan uang, kemudian dengan uang itu kita dapat menukarnya lagi dengan hal-hal lain yang kita butuhkan. Ketika uang atau harta apapun didunia ini tak dapat ditukarkan, maka kita menjadi sendiri. Uang pun tak berarti lagi. Jadi, uang itu bukan pula segala-galanya.

Ada sebuah cerita tentang uang bukanlah segala-galanya ini:

Seorang istri pejabat kaya raya pergi berlibur dengan menaiki kapal pesiar yang cukup mewah. Disana tempat berkumpulnya orang-orang ternama dan yang mempunyai pangkat serta harta yang melimpah. Pada hari berikutnya kapal pesiar yang ditumpanginya untuk berlibur tiba-tiba menabrak karang, saat itu pula kapal tersebut bocor dan diperkirakan akan tenggelam 2 jam kemudian. Para awak kapal sibuk menyiapkan sekoci (perahu kecil atau perahu darurat) untuk para tamu yang saat itu sedang panik di atas kapal naas itu.

Sekoci penuh, namun masih ada beberapa orang yang masih ada di kapal dan bingung karena perahu penyelamat telah habis, dilihatnya di sebelah kiri seorang awak kapal yang menggunakan pelampung untuk penyelamatan dirinya. Saudagar yang kaya raya itu memanggil awak kapal tersebut dan dengan sedikit sombong dia berkata:

“Wahai anak muda, apakah masih ada pelampung yang tersisa ???” tanya saudagar kaya itu,

“Maaf tuan, pelampungnya telah habis, dan ini adalah pelampung yang terakhir yang saya pakai”

“Bagai mana jika pelampungmu aku bayar dengan uang seharga 5 Milyar rupiah” saudagar itu memberi penawaran.

“Maaf tuan, saya memilih untuk tidak menjual pelampung ini kepada tuan, karena saat ini saya membutuhkan pelampung ini untuk menyelamatkan hidup saya, saya tidak memerlukan uang” jawab anak muda itu.

Nah dari potongan cerita di atas, dapat kita simpulkan bahwa UANG bisa menjadi barang yang sangat beharga disaat tertentu, namun disaat tertentu uang tidaklah bermanfaat sama sekali. Jadi kunci hidup adalah kebahagiaan dengan cara Hemat cermat dan bersahaja, termasuk hemat uang.

Anda dapat menghargai uang dengan cara tidak mengangkatnya melebihi diri sendiri, dengan cara tidak menganggapnya uang sebagai biang kerok dari segala kerusakan atau menganggap uang sebagai musuh bebuyutan (berpandangan negatif terhadap uang), dengan cara tidak sok punya uang (sombong karena uang), dengan tidak sangat takut kekurangan uang atau kelebihan uang. Santai saja, perlakukan uang sebagaimana orang, ketika kita ramah dan memperlakukannya dengan baik maka uang pun akan bersahabat dengan kita.

Dikutip dari http://marketingmu.com


READ MORE - Uang Bukan Segalanya

Juli 23, 2009

Orientasi Bisnis

Setiap perusahaan yang berorientasi profit maupun non profit, pasti mengenal apa yang disebut dengan ’efisiensi’. Kata ’efisiensi’ baru muncul ketika suatu perusahaan mengalami penurunan pendapatan atau mengalami penurunan keuntungan. Kata efisiensi belum tentu terdengar dan bergema keras, kalau saja perusahaan atau institusi usaha tersebut mampu memaksimalkan keuntungannya. Jadi kata efisiensi akan lahir ketika perusahaan atau institusi usaha mengalami ketidakmampuan meningkatkan produktivitasnya alias kinerjanya.

Sebagian besar perusahaan jika mengalami penurunan keuntungan, umumnya, langkah pertama yang dilakukan adalah menengencangkan ikat pinggang alias melakukan efisiensi di segala bidang. Langkah efisiensi adalah mengurangi pos-pos pengeluaran yang dianggap tidak penting atau tidak perlu bagi operasional perusahaan. Yang ada dalam pikiran pimpinan perusahaan hanya bagaimana mengurangi pengeluaran apapun bentuknya, kalau perlu biaya untuk karyawan pun dikurangi.

Dalam masa krisis, fikiran pengelola perusahaan, adalah menyeimbangkan penghasilan perusahaan dengan pengeluaran yang dibutuhkan. Fokusnya hanya disitu-situ saja. Pada akhirnya perusahaan menetapkan strategi bertahan sambil mengurangi pengeluaran, termasuk mengurangi sumber daya manusianya. Hanya sebagian kecil saja, pengelola perusahaan memahami bahwa untuk memaksimalkan keuntungan bukan dengan efisiensi alias berhemat. Mario Teguh, semalam bilang, perilaku berhemat adalah cermin seseorang yang tidak mampu memaksimalkan keuntungan atau orang yang selalu menerima apa adanya dari pendapatan yang pas-pasan itu. Ia tidak memiliki kemampuan untuk bisa keluar dari penghasilan yang pas-pasan itu. Semua tindakan yang bermuara kepada efisensi alias penghematan di segala bidang, pada akhirnya bangkrut …krut …krut … krut.

Lalu, bagaimana seorang pengusaha mampu lepas dari kondisi krisi semacam ini, dimana penghasilan perusahaanya semakin menukik tajam ?. jawabannya adalah tetap fokus pada kualitas produk, pada kualitas pelayanan dan fokus pada stakeholders, termasuk para pelanggan dan pemasok. Jika perusahaan hanya bisa fokus pada penghasilannya yang berkurang itu, maka apa yang terjadi ?. Perusahaan akan semakin merosot penghasilannya dan kemudian bangkrut bin pailit gitu lhooo…

Apabila perusahaan diibaratkan manusia, maka manusia dalam kondisi apapun, termasuk hidup dalam krisis keuangan, hubungan maupun kepercayaan, ia harus tetap menjaga stamina ketawaqalannya kepada Yang Maha Memberi Pertolongan, yakni Allah Swt. Manusia diwajibkan untuk tetap ikhtiar, sabar dan senantiasa berfikir positip, dan dilarang keras untuk fokus kepada krisis itu terlalu lama, tetapi harus bisa sesegera mungkin beralih fokus kepada bagaimana keluar dari masalahnya itu.

Begitu pula perusahaan. Perusahaan dalam kondisi apapun harus tetap fokus pada kualitas produk, kualitas pelayanan dan kualitan hubungan, kalau mau selamat dalam masa-masa krisis yang dialami. Banyak contoh perusahaan-perusahaan besar (cuma ada di luar negeri) yang mampu keluar dari masa krisis tanpa istilah efisiensi dan tanpa merumahkan karyawannya. Bagaimana bisa begitu ?. Jawabannya, sekolah aja ke luar negeri biar bisa menyelesaikan krisis seperti itu !. Bercanda … banyak kok buku-buku terjemahan yang bisa kita serap pengalamannya untuk bisa mengelola perusahaan di masa krisis dan bisa selamat menghadapi masa krisis tersebut tanpa korban jiwa. Semoga makin banyak aja para wirausaha kita yang cerdas, cerdik, pandai, dan memiliki kekuatan mental spiritual dalam mengelola perusahaannya.



READ MORE - Orientasi Bisnis

Hakekat Bisnis Online

Dalam dunia bisnis internet service provider ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan bagi para pengelola bisnis tersebut. yaitu antara penyedia layanan (pelayan) dan pembeli layanan (customer).

Nah dengan berbekal 2 hal tersebut kita akan memahami 5 W + 1 H (akan dibahas kemudian) dalam menjalankan bisnis tersebut (khsususnya bagi pelaku bisnis). Ketika sebagai pelaku bisnis, mengetahui kedudukan bisnis dalam hubungan dengan konsumen, maka akan semakin mudah untuk mengejawantahkan kebutuhan para konsumen kedalam suatu produk bisnis. Namun jika kita arogan sebagai pebisnis (produsen jasa) lambat laun konsumen akan meninggalkan kita semua.

Hakekat Konsumen:

Konsumen sebagai pihak pembeli pada hakekatnya adalah seorang boss, yang dengan setia memberi gaji kepada kita setiap bulannya. Dalam arti lain, konsumen adalah majikan/raja/juragan. Salah satu yang perlu digaris bawahi sifat yang paling mendasar dari seorang konsumen/majikan, adalah suatu layanan yang memuaskan dari anak buah atau yang diberi gaji setiap bulannya.

Konsumen dimanapun berada mempunyai sifat yang tidak loyal terhadap suatu produk tertentu, ketika mereka merasa tidak puas dalam memanfaatkan jasa tertentu, maka dengan serta merta mereka akan mencari suatu produk lain yang bisa memuaskan.

Dalam Kehidupan layanan jasa khususnya internet, konsumen mempunyai sifat yang pantang untuk dipihak yang dipersalahkan (walaupun pada kenyataan dilapangan memang terjadi konsumen yang melakukan kesalahan). Dalam menggunakan jasa layanan internet, yang diketahui oleh konsumen adalah kondisi jaringan yang selalu baik dan tanpa gangguan.

Dalam hal hubungan personality, seorang konsumen juga pantang untuk dikasih muka masem, begitu konsumen mengeluh tentang gangguan layanan (baik yang terjadi akibat teknis maupun dari pelanggan sendiri), yang mereka inginkan adalah sebuah tanggapan yang sesuai dengan kehendak hatinya. Tanpa harus disalahkan dan diberi muka masam.

Dengan beberapa karakter tersebut hendaknya pelaku bisnis layanan internet ataupun jasa telekomunikasi yang lain menjadikan hal tersebut sebagai suatu acuan untuk menentukan produk yang benar-benar memberikan layanan yang memanjakan para konsumen.

Ada beberapa pendapat yang mengatakan, konsumen harus di didik untuk tidak dimanjakan, bagi saya hal ini adalah suatu yang salah besar. Karena bisnis layanan adalah bisnis memanjakan konsumen. Jika tidak mau memanjakan konsumen jangan coba-coba untuk mendirikan sebuah bisnis yang bergerak dalam bidang layanan.

Hakekat Pebisnis/ Pekerja dalam bisnis layanan:

Hakekat seorang pelaku bisnis dalam bidang Layanan Internet adalah seorang pelayan. Yaitu seorang yang digaji untuk memberikan suatu servis yang dibutuhkan oleh majikan. Jika seorang pebisnis sudah mengetahui “apa” itu bisnis layanan internet, maka dia akan mengetahui kebutuhan dari konsumen/majikan yang membeli/menggaji para pelaku bisnis. Pemahaman ini harus menjadi modal dasar bagi seorang owner perusahaan Internet Service Provider (ISP) dalam menjalankan usahanya.

Jika yang ada dalam benak pelaku bisnis adalah memaksakan produk-produk tanpa digali dari kebutuhan konsumen, maka bisa diprediksi perusahaan tersebut bakal menunggu waktu untuk segera tutup. Hal ini bisa kita lihat pada jasa layanan sewa internet atau yang ngetrend dengan warnet, banyak warnet yang gulung tikar dikarenakan beberapa aspek kebutuhan pelanggan diabaikan dan akhirnya pelanggan tersebut pindah ke tempat lain.

Pebisnis jasa layanan yang baik adalah pebisnis yang memangkas beberapa interface yang memisahkan antara konsumen dengan pebisnis. Semakin dekat dengan konsumen, semakin ter-update juga kebutuhan para konsumen. Begitu juga sebaliknya, jika tirai yang memisahkan antara konsumen dengan pelaku bisnis maka keluhan konsumen juga akan semakin terdistorsi dengan ke egoisan teknologi yang dikembangkan oleh pelaku bisnis.

Dua hal pengertian mendasar tentang bisnis di Jasa Layanan Internet yang dapat dijadikan kajian lebih mendalam, dalam rangka menggeleluti bisnis jasa layanan internet

Kesimpulan awal :

  • Pemodal/ Pebisnis/ pekerja dalam Jasa Layanan Internet adalah Pelayan. Jadi tugas seorang pelayan adalah mendengar dan melayani majikan.

  • Konsumen/ pelanggan Jasa layanan internet adalah Juragan, Majikan, Boss

Jadi, sudah sewajarnya Pebisnis di ISP memanjakan konsumen.



Kutipan: http://ariesubowo.wordpress.com


READ MORE - Hakekat Bisnis Online

Juli 18, 2009

Berhenti bermimpi mulailah beraksi

Berhenti bermimpi mulailah beraksi merupakan jargon yang sangat tepat menggambarkan bagaimana kita harus bertindak lebih cepat menghadapi segala sesuatu, khusus dalam hal ini adalah bisnis internet. Berhenti bermimpi mulailah beraksi merupakan slogan yang sekarang sedang di kampanyekan salah para blogger dalam rangka memberantas kebiasaan-kebiasaan buruk khusunya yang sering melanda pebisnis internet yang sering berangan-angan panjang namun minim tindakan.

Sudah banyak pebisnis internet yang gulung tikir dini gara-gara tidak menerapkan slogan berhenti bermimpi mulailah beraksi ini, alhasil yang terjadi adalah mimpi yang berkepanjangan tanpa arah, tujuan, dan tindakan yang jelas.

Banyaknya iklan-iklan di internet yang menjanjikan cepat kaya, duduk diam dapat duit dan sebagainya nampaknya sangat mempengaruhi pola pikir seseorang bahwa berhenti bermimpi mulailah beraksi adalah bisnis yang mudah dan cepat menghasilkan uang, padahal pada kenyataannya tidaklah semudah yang di bayangkan.

Selain Kebiasaan buruk diatas, kebiasan-kebiasaan buruk pebisnis internet lainnya adalah overload information, yakni kebanyakan informasi yang diterima, ini biasanya sering terjadi oleh pebisnis internet pemula (newbie). Karena saking banyaknya infomasi yang diterima tidak membuatnya semakin tahu malah sebaliknya malah membuatnya menjadi bingung.

Ada lagi dari mereka yang masih menunggu untuk mengetahui semuanya. Semua informasi tentang bisnis internet dilahapnya habis seperti orang kelaparan, namun apa daya jika itu semua tidak di tindaklanjuti dengan sebuah tindakan.

Maka bagi siapa saja yang ingin sukses di bisnis internet, selain banyak belajar juga harus sering di iringi dengan tindakan (learning to doing), juga menancapkan dalam alam bawah sadarnya kalimat “berhenti bermimpi mulailah beraksi“. Hal ini perlu dilakukan agar pola pikir kita tidak terkotori dengan iklan-iklan seperti diatas sehingga membuat kita senantiasa belajar sambil bertindak.


READ MORE - Berhenti bermimpi mulailah beraksi

Juli 15, 2009

Bisnis Online Kadang Sulit dan Kadang Mudah

Dalam hati ini memiliki harapan yang besar dalam bisnis online. Namun kondisi yang sedang kami alami, sepertinya membuat semangat jadi agak surut. Saya tidak bermaksud mempengaruhi dan menjatuhkan semangat Anda yang sedang menggebu-gebu dalam menjalankan bisnis online. Tetapi saya hanya ingin berbagi dan memberikan sedikit catatan kecil tentang bisnis online yang mungkin dapat bermanfaat bagi Anda.

Saya menyadari bahwa pengalaman selama satu tahun ini, sepertinya belum bisa menjadi ukuran yang tepat untuk berbicara masalah bisnis online. Satu tahun di dunia maya, artinya belum banyak makan garam. Memang benar sih, saya merasa belum mempunyai banyak pengalaman yang patut di kisahkan. Namun dari sedikit pengalaman ini, pastilah besok akan menjadi banyak.

Kabarnya bisnis online atau bisnis yang dijalankan melalui internet dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin sukses 'kaya'. Banyak orang, muda, dewasa, pengusaha, intelektual, ....... atau dapat diringkas orang-orang yang berfikir positif-termasuk saya......., menanggapi berita ini secara serius. Dari informasi 'cepat sukses melalui bisnis online' yang beredar melalui media TV, Majalah, Surat Kabar, atau media internet telah mempengaruhi saya untuk ikut ambil peluang menjadi sukses melalui media internet.

Setelah saya mencoba mempelajari beberapa aplikasi yang ditawarkan di internet, cai.....lah ternyata banyak banget pilihannya. Bisnis online benar-benar membuat saya bingung, untungnya saya masih mempunyai kontrol yang baik. Maksudnya, gak tergesa-gesa dalam mengambil pilihan. Saya pelajari dulu aplikasinya, apakah memang cocok dengan kemampuan dan kapasitas saya. Kalo tidak cocok ya, lewat saja. Tetapi kalo cocok ya saya jalankan.

Sampai saat ini, bisnis internet yang paling saya anggap profesional dan dapat dipercaya adalah Google Adsense (GA) dan sejenisnya. Karena bisnis ini dimiliki dan dikelola oleh perusahaan besar. Siapa sih yang gak kenal Google? Mungkin hanya orang yang tidak pernah menyentuh internet saja yang tidak mengenal Google. Kalo bisnis online yang lain, sepertinya saya belum berminat. Bukannya tidak percaya, tetapi perlu waktu yang lebih lama untuk mempercayainya.

Gabung dengan Google Adsense tidak terlalu sulit. Cukup membuat situs web atau blog lalu didaftarkan, jika di setujui oleh Google Adsense maka kita sudah dapat menjalankan bisnis online. Nah, setelah menjalankan bisnis ini, baru muncul kendala yang gak mudah diatasi. Apa sih kesulitannya? Kesulitannya adalah masalah traffic pengunjung, karena Anda harus memiliki traffic situs yang tinggi. Jika traffic pengunjung sedikit, maka penghasilan kita juga sedikit. Nah klo bengini artinya kita gak sukses dong.

Bisnis online apapun, sepertinya memerlukan keseriusan dan kesabaran, ketekunan/keuletan, pikiran yang terfokus, dan waktu yang tidak sedikit. Jika ingin suskes bisnis online sepertinya kita harus mengabil keputusan menjadi FULLTIMER, tetapi jika hanya ingin mendapatkan uang receh, ya cukup dijalankan paruh waktu.

(kutipan dari: http://gambarhidup.blogspot.com)

READ MORE - Bisnis Online Kadang Sulit dan Kadang Mudah

Juli 12, 2009

Keuntungan Dalam Berbisnis

Keuntungan tidak selalu disimbolkan dengan dapat uang saja, masih banyak keuntungan yang bersifat jangka panjang dalam menjalani sebuah komunikasi, diantaranya:

  1. Keuntungan itu adalah kalau apa yang kita lakukan menjadi amal shaleh. Walaupun belum (atau bahkan tidak) mendapatkan uang, tetapi jika telah berkesempatan menolong orang lain, meringankan beban orang lain, memuaskan pembeli atau melakukan apapun yang menjadi kebaikan di sisi Allah, maka semua itu sudah merupakan keuntungan.
  2. Keuntungan adalah kalau apa yang kita lakukan itu bisa membangun nama baik (citra diri) kita. Jangan sampai kita mempunyai banyak uang, tetapi nama baik kita hancur, dikenal sebagai penipu, pendusta atau koruptor. Apalah artinya kita mempunyai banyak harta, tapi citra kita hancur sehingga istri dan anak-anak menjadi tercekam dan terpermalukan. Kekayaan kita bukan pada tempelan (uang, pangkat, jabatan), kekayaan kita harus melekat pada citra diri kita.
  3. Keuntungan adalah kalau apa yang kita lakukan itu bisa menambah ilmu, pengalaman, dan wawasan. Jika kita mempunyai banyak uang, tetapi tidak berilmu, sebentar saja bisa hangus uang kita. Tidak sedikit orang yang mempunyai uang, tetapi tidak memiliki pengalaman, sehingga mereka mudah tertipu. Sebaliknya, misalkan uang kita habis karena dirampok, kalau kita memiliki ilmu, pengalaman, dan wawasan, kita bisa mencarinya lagi dengan mudah.
  4. Keuntungan adalah kalau apa yang kita lakukan itu bisa membangun relasi atau silaturahmi. Oleh karenanya, jangan pernah hanya karena masalah uang hubungan baik kita dengan orang lain menjadi hancur. Setiap orang yang terluka oleh kita, dia akan menceritakan luka di hatinya kepada orang lain. Dan ini akan menjadi benteng yang memenjarakan, kita semakin kecil. Jangan mencari musuh, tapi perbanyak kawan. Kalau kawan sudah mencintai kita, mereka akan bersedia untuk membela dan berkorban untuk kita, setidaknya mereka akan menceritakan sesuatu yang baik tentang kita.
  5. Keuntungan itu tidak hanya sekadar untuk mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, tetapi apa yang kita lakukan itu justru harus banyak menguntungkan dan memuaskan orang lain.

Oleh karena itu, kalau kita sudah meyakini bahwa pembagi rezeki adalah Allah, maka bisnis kita bukan lagi dengan manusia, tetapi dengan Allah, penggenggam setiap rezeki.

READ MORE - Keuntungan Dalam Berbisnis

Hati-Hati Berbisnis Dengan Mereka

FYI (info dari mailing list),

Kalau diantara para moms & das ada yang sedang / akan berbisnis dengan orang
yang bernama ibu LISA ERVINA (Originalbags.multiply.com) / INDRAWAN EKO BASKORO
diharap sangat berhati hati.

Ibu LISA ERVINA saat ini sedang dilaporkan ke Polisi dalam kasus Penipuan dan
Penggelapan dengan nomor laporan : LP/5076/K/XII/2007/SPK Unit III.

Ibu LISA ERVINA melakukan bisnis penjualan tas branded via web site dan
ternyata tas yang beliau jual adalah palsu, bahkan ada yang sudah tt uang tapi
tas tidak dikirim (Uang dibawa kabur) kedua no HPnya 081 777 99 55 & 92884196
saat ini mati dan website multiply nya di cancel.

Kedua suami istri ini ternyata adalah komplotan penipu yang sudah banyak
memakan korban, jadi selain penipuan tas branded moms yang mempunyai bisnis
supplier sembako untuk catering / kontrak jual beli rumah diharapkan sangat
berhati hati adapun data data ibu LISA ERVINA dan bpk INDRAWAN EKO BASKORO
adalah sbb :

Nama : LISA ERVINA nasabah Bank Mandiri dengan no
acc.1280005173981
Umur : 31 thn
Tinggi : kurleb 161-165 dengan berat seimbang ; Putih dan
terakhir memakai hilbab
Mengaku bekerja menjadi pramugari di maskapai
penerbangan nasional Bouraq/Lion Air / Batavia Air
Mempunyai anak perempuan berumur kurleb 3 tahun

Suaminya Bpk. INDRAWAN EKO BASKORO nasabah Bank BCA cabang Wisma BNI 46
no.acc. 319 192 1141
Pak Indrawan Eko Baskoro ini adalah alumni Lab School & Trisakti
Pak Indrawan Eko Baskoro dan ibunya yang berbisnis catering menipu pemilik
rumah yang di kontrakannya di Eramas 2000 jakarta Timur dengan meninggalkan
tagihan telepon , PLN & PAM yang berjuta juta sehingga menyebabkan kerugian
pemilik rumah karena seluruh fasilitas terebut di cabut.
Kabarnya, tagihan CC Citibank mereka yang berjumlah Puluhan Juta juga masih
tertunggak.

Mereka juga terdeteksi pernah tinggal di Bintaro dan Cipinang Muara..

Apabila moms / dads ada yang berbisnis bahan bahan makanan untuk catering /
restaurant / tas tas branded / sewa dan jual beli rumah dimohon sangat berhati
hati dengan keluarga ini. Mereka mungkin akan memakai nama alias LIS / VINA
/EKO/INDRA harap berhati hati karena kemungkinan besar mereka orang yang sama..
Dan apabila pernah melihat / kenal dapat menginformasikan kepada SPK Polda
Metro Jaya mengacu kepada nomor laporan diatas.

Terima kasih.
READ MORE - Hati-Hati Berbisnis Dengan Mereka

Berharap menjadi kaya

Siapa yang menolak jadi jutawan atau milyader? Tentunya hampir semua orang pasti ingin memiliki harta yang berkecukupan. Seseorang dengan uang melimpah bisa membeli semua barang-barang yang diimpikannya. Mau baju bagus, ia bisa membelinya di toko terkenal. Ingin rumah mewah, ia juga bisa membelinya di kawasan elit. Berbagai kebutuhan maupun keinginan, bisa diwujudkan.

Salahkah bila kita mengharapkan itu semua? Berharap menjadi kaya?
Saudaraku, tidaklah salah jika seseorang bercita-cita menjadi kaya. Yang salah adalah jika ada yang menyatakan dan meyakini bahwa kekayaaan merupakan ukuran kemuliaan, dan kemiskinan adalah suatu kehinaan. Padahal, kekayaan dan kemiskinan adalah ujian dari Allah untuk hamba-hamba-Nya.

Islam mengajarkan kita untuk menjadi orang kaya. Rasulullah adalah seorang kaya raya. Demikian juga para sahabat. Selain kaya, mereka berprestasi sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, meskipun kaya tapi hidup mereka sederhana. Intinya, Rasulullah dan para sahabat tetap menjalankan kehidupan yang proporsional. Karena mereka tidak hanya mengejar kebahagiaan dunia, namun akhirat pun tetap menjadi tujuan hidupnya.

Ingatlah bahwa semua kekayaan yang ada di dunia ini adalah milik Allah. Sebagai hamba-Nya, kita harus dapat memanfaatkannya. Pertama, kita mendapatkannya dengan cara yang halal. Kedua, membelanjakannya dengan cara yang halal juga. Ketiga, adanya harapan bahwa semua yang telah kita lakukan mendapat ridha dari Allah SWT, termasuk kekayaan yang dimiliki menjadi barakah. Yaitu kekayaan yang membuat pemiliknya merasa qana’ah (puas dan merasa cukup), memiliki batin yang tenang dan membawa pemiliknya menjadi lebih nulia daripada kekayaan yang dimiliki.

Insya Allah, dengan begitu kekayaan dapat digunakan utnuk meraih kebahagian dunia dan akhirat. Caranya, harta tersebut hendaknya dibelanjakan di jalan Allah melalui zakat, infak dan shadaqah. Sebaliknya, bila kekayaan dibelanjakan hanya untuk kesenangan hawa nafsu semata, maka pemiliknya tidak akan merasa puas, tidak tenteram, dan yang lebih parah lagi, ia menjadi terhina karena kekayaan yang dimilikinya.
READ MORE - Berharap menjadi kaya